Wednesday 21 December 2011

adakalanya kite perlu menangis..




adakalanya kite perlu menangis agar kite tahu
hidup ini bukan sekadar untuk ketawa
adakalanya kita perlu ketawa agar kite tahu
betapa mahalnya harga air mata
berterima ksih kepada orang yg menyakitimu
 kerana dia mengajarmu erti tabah
berterima kasih kepada orang yg x mengendahkanmu
kerana dialah insan yang
memupukmu erti berdikari
berterima kasihlah kepada orang yang menjatuhkanmu
kerana dialah yang memperhebatknmu
dan
berterima kasihlah kepada orang yang telah
menyiksamu kerana dialah jua
yang menguji kesabarn dan ketabahanmu..
**sekian**


Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini

Monday 19 December 2011

menjaga lisan dapat menjaga hati..


hye cayang..ari nim  sy up date jerr
tajuk nim...


Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang (QS. Al-Hujuraat [49] 12).
Lisan merupakan bagian tubuh yang paling banyak digunakan dalam keseharian kita. Sebagian besar – atau bahkan hampir semua – aktivitas komunikasi kita menggunakan lisan. Sebuah pepatah yang terkenal mengatakan, mulutmu adalah harimaumu. Namun, ada pula yang menimpali, mulutmu adalah mutiaramu, mulutmu adalah emasmu, dan seterusnya. Artinya, lisan kita berpotensi untuk mendatangkan keburukan maupun kebaikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga lisan kita. Apakah banyak kebaikannya dengan menyampaikan yang benar atau malah terjerumus ke dalam dosa dan maksiat.
Pada berbagai pertemuan, formal maupun obrolan biasa sehari-hari, seringkali kita mendapati pembicaraan berupa gunjingan (ghibah), mengadu domba (namimah) atau maksiat lainnya. Padahal, Allah SWT melarang hal tersebut. Allah SWT menggambarkan ghibah sebagai sesuatu yang amat kotor dan menjijikkan. Allah berfirman, ”Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya.” (QS. Al-Hujuraat [49]: 12).
Nabi SAW telah menerangkan makna ghibah (menggunjing) melalui sabda beliau, yang artinya: “Tahukah kalian apakah ghibah itu?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui” Beliau bersabda: “Engkau mengabarkan tentang saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang aku katakan itu memang terdapat pada saudaraku?” Beliau menjawab, “Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya.” (HR. Muslim).
Apapun yang terdapat pada diri seorang muslim, baik tentang agama, kekayaan, akhlak, atau bentuk lahiriyahnya, sedang ia tidak suka jika hal itu disebutkan, dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok. Banyak orang meremehkan masalah ghibah, padahal dalam pandangan Allah, ghibah adalah sesuatu yang keji dan kotor. Rasulullah SAW bersabda: “Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang laki-laki atas kehormatan saudaranya.” (As-Silsilah As-Shahihah, 1871).
Bagi seseorang yang kebetulan hadir dalam majelis yang penuh dengan pergunjingan terhadap orang lain, maka dia amat sangat dianjurkan untuk mencegah kemungkaran dan membela saudaranya yang dipergunjingkan. Nabi SAW sangat menganjurkan hal itu, sebagaimana dalam sabdanya: “Barangsiapa membela (ghibah atas) kehormatan saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan menghindarkan api Neraka dari wajahnya.” (HR. Ahmad).
Satu lagi bentuk amal lisan yang bisa mendatangkan keburukan adalah namimah (mengadu domba). Mengadukan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara keduanya adalah salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya ikatan, serta menyulut api kebencian dan permusuhan. Allah SWT mencela pelaku perbuatan tersebut. Firman Allah SWT dalam Alquran: “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kesana kemari menghambur fitnah.” (QS. Al-Qalam [68]: 10-11).
Rasulullah SAW mempertegas ayat di atas dengan sabdanya: “Tidak akan masuk surga al-qattat (tukang adu domba).” (HR. Bukhari).
Ibnu Atsir mengatakan, “Al-Qattat adalah orang yang menguping (mencuri dengar pembicaraan), tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba.” (An-Nihayah 4/11).
Oleh karena itu ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan dalam menjaga lisan. Pertama, hendaknya pembicaraan kita selalu diarahkan ke dalam kebaikan. Allah SWT berfirman, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.” (QS. An-Nisa [4]: 114)
Kedua, tidak membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagi diri kita maupun orang lain yang akan mendengarkan. Rasulullah SAW bersabda: “Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Ketiga, tidak membicarakan semua yang kita dengar. Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar.” (HR. Muslim)
Keempat, tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah r.a. berkata, “Sesungguhnya Nabi shallAllahu ‘alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu hal, dan ada orang yang mau menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya” (HR. Bukhari-Muslim).

Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini

doa rabitah hati..



YA ALLAH,
Engkau mengetahui hati-hati ini,
Telah berkumpul kerana mengasihi-Mu,
Bertemu untuk mematuhi perintah-Mu,
Bersatu memikul beban dakwah-Mu,
Hati-hati ini telah mengikat janji setia untuk mendaulat dan menyokong syariat-Mu,
Maka eratkanlah Ya Allah akan ikatannya,
Maka eratkanlah Ya Allah akan ikatannya,
Maka eratkanlah Ya Allah akan ikatannya,
Kekalkanlah kemesraan antara hati-hati ini,
Akan jalan-Nya yang sebenar,
Penuhkanlah hati ini dengan cahaya Rabbani-Mu,
Yang tidak kunjung malap,
Lapangkanlah hati-hati ini dengan limpahan Iman dan keyakinan,
Dan keindahan tawakkal kepada-Mu,
Hidup suburkanlah hati-hati ini dengan ma'rifat (pengetahuan sebenar) tentang-Mu,
Jika Engkau mentakdirkan mati,
Maka matikanlah pemilik hati-hati ini,
Sebagai para syuhada dalam perjuangan agama-Mu,
Engkaulah sebaik-baik sandaran dan sebaik-baik penolong,
YA ALLAH,
Perkenankanlah permintaan ini."
Doa rabitah hati. Siapa yang tidak tahu? Malah ramai yang sudah menghafalnya. Setiap hari dilafazkan bersama-sama. Jika yang tinggal di asrama, akan baca beramai-ramai selepas solat berjemaah.
Kadang-kadang dibaca setiap kali mengakhiri sesuatu majlis ilmu. Doa yang sepatutnya mengikat hati-hati kita. Doa yang sepatutnya mengajar kita erti ukhwah. Doa yang sepatutnya membuahkan rasa rindu pada kita pada perjuangan di jalan Allah S.W.T.
Namun, tidak ramai yang sedar betapa besarnya erti doa ni. Malah kesannya juga seolah-olah tiada. Mengapa?
Mungkin tidak Faham maksud? Mustahil. Kerana ramai juga yang sudah lama berada di dunia tarbiyah, sudah bedah maksud doa ini. Namun kesannya tetap negatif. Di mana salahnya?
Mungkin pada dosa-dosa lama, atau karat-karat jahiliah yang masih malas hendak dibuang itu menghalang hati-hati kita dari keindahan kesan doa ini?
Atau hati kita sendiri tidak pernah hadir setiap kali membaca doa ini?
Mulut melafazkannya namun hati, fikiran pada urusan dunia yang tidak akan pernah habis?
Mungkin juga dalam tidak sedar, kita sebenarnya adalah robot yang membuat kitaran bodoh?
Kerana sudah menjadi kebiasan membaca doa ini, tetapi tidak pernah mengambil masa mendalami maksudnya?
Ya Allah.
Bukan tidak pernah melihat orang yang hari-hari duduk sama-sama membaca doa rabitah hati, namun apabila habis tidak pernah bertegur sapa. Ada juga orang yang hari-hari duduk sama-sama membaca doa ini, tetapi perasaan benci, hasad dan iri hati tetap ada dalam hati masing-masing. Apabila duduk dalam majlis ilmu, boleh duduk berlaga lutut, tetapi di luar majlis ilmu, saling berselisih bahu, menjeling seperti singa lapar.
Bukankah doa ini sepatutnya menjadi medium untuk kita merapatkan ukhwah?
Bukankah doa ini sepatutnya menjadi medium untuk kita buang segala perasaan tidak baik itu?
Bukankah doa ini sepatutnya menjadi semangat bagi para daie setiap kali melafazkannya?
Bukankah doa ini sepatutnya menjadi peringatan buat kita bahawa kita sama-sama pernah berjanji untuk memperjuangkan agama Allah S.W.T?
Namun, mengapa apabila di luar, tatkala saudara-saudara kita semakin menjauh dari jalan Allah S.W.T, kita buat tidak kisah?
'Kubur lain-lain', kata kita. Mana janji-janji yang dilafazkan untuk sama-sama berjuang?
Mana hilang rasa keterikatan hati kita?
Mana pergi rasa kasih dan cinta 'ukhwah fillah' yang kita lafazkan selama ini?
Bukankah jika benar doa rabitah hati yang kita baca itu berkesan, hati-hati kita akan saling terikat?
Apabila jauh rasa rindu untuk sama-sama duduk berlaga lutut mendengar kisah Allah S.W.T.
Apabila dekat terasa seolah-olah tidak mahu berpisah, seronok sama-sama berzikir.
Apaila terpesong sama-sama mengingatkan agar kembali ke jalan Allah S.W.T.
Adakah perasaan itu sudah ada dalam hati kita wahai hamba yang saling berjanji setia?
Jika doa itu berkesan pada kita, Allah S.W.T yang akan menyatukan hati kita. Allah S.W.T sudah berjanji bukan?
"Dan (Dialah) yang menyatu-padukan di antara hati mereka (yang beriman itu). Kalaulah engkau belanjakan segala (harta benda) yang ada di bumi, nescaya engkau tidak dapat juga menyatu-padukan di antara hati mereka, akan tetapi Allah telah menyatu-padukan di antara (hati) mereka. Sesungguhnya Ia Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana" (surah Al-Anfal: ayat 63)
Dakwah ini tidak mudah, seperti kata 'saff-one' dalam lagunya Perjuangan.
Perjuangan itu gerun dan mengerikan,
Hebat dan dasyat menggerukkan hati,
Bagi mukmin di sini harga dan nilainya,
Perjuangan itu bagai sampan di laut,
Di atas lapang tiada perlindungan,
Di bawa air melambung dan menggunung,
Menongkah gelombang yang datang melanda,
Kiri kanan depan dan belakang,
Angin yang menderu tidak tahu bila datang,
Hujan badai yang datang menyerang,
Bak singa yang lapar yang garang,
Kadang-kadang terdampar di batu karang
Penumpang menerima nasib berlainan,
Ada yang jatuh ada yang tenggelam,
Yang pandai berenang berpaut ke sampan,
Ada yang berjaya berenang ke tepian,
Sekali lagi dia melayar sampan,
Walau pelayaran mungkin tidak berjaya,
Namun harapnya hanya pada yang Esa.
Kerana itu pentingnya hati-hati kita ini saling terikat. Agar sama-sama hebat berjuang di jalan Allah S.W.T.
Allah S.W.T menyukai orang-orang yang berjuang di jalannya dalam satu barisan yang tersusun, kerana Allah S.W.T tahu payahnya perjuangan ini, Allah S.W.T tidak suruh kita berjuang seorang diri.
"Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berperang untuk membela agama-Nya, dalam barisan yang teratur rapi, seolah-olah mereka sebuah bangunan yang tersusun kukuh" (surah As-Saf: ayat 4)
Sangat indah jika kita sama-sama dapat rasa keterikatan hati yang Allah berikah pada muslim yang sejati itu bukan?
Kata Imam Nawawi:
"Aku mencintaimu kerana agama yang ada padamu. Jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah kecintaanku padamu."
kata aku,
"Aku mencintaimu kerana agama yang ada padamu. Jika kau hilangkan agama dalam dirimu, akan ku bimbing kembali dirimu supaya kita dapat bersama-sama rasa indahnya Syurga."
DAKWAH ITU CINTA DAN CINTA AKAN MEMINTA SEMUANYA DARIMU...


Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini

bukan hanyer lafaz bicara..









Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (Hamka)

Sememangnya cinta itu sering kali dikaitkan dengan keindahan, dan sering sahaja mengundang senyuman.  Ada yang sanggup memperjuangkan cinta sehingga sanggup pula melepaskan yang dimiliki demi mengejar cinta.  Lihat sahaja paparan di media pada hari ini,  tataplah berita di kaca televisyen dan internet,  bacalah berita di akhbar dan majalah.  
Apa yang sering dikaitkan dengan keruntuhan nilai akhlak remaja?  Sudah pastilah kerana cinta yang diagung-agungkan sehingga sanggup pula lari dari rumah meninggalkan ibu bapa yang telah banyak berkorban.  Hanya kerana cinta,  manusia sering saja menghalalkan yang sudah termaktub haramnya.  Bukankah sejak di awal usia,  kita sering kali diberitahu bahawa penzinaan dan menghampiri zina itu tetap HARAM hukumnya?
Barang siapa yang cintakan sesuatu,  maka dia akan menjadi hamba kepada yang dicintainya. Barang siapa yang mencintai sesuatu,  maka dia banyak menyebutnya, mengingatinya,  dan memikirkannya (Ibnu Ata'illah – Kitab Al-Hikam )
Bukan salah cinta itu hadir dalam diri setiap manusia.  Tetapi salah manusia yang tidak pandai, tidak cekap menguruskan perasaan cinta yang hadir.  Benarkah cinta yang dirasakan jika kita sanggup mengetepikan cinta kita kepada Allah,  cinta kita kepada Rasul,  cinta kita kepada Islam, dan cinta kita kepada ibu bapa?  
Bukankah cinta itu jauh lebih mulia daripada cinta yang kita sanggup agung-agungkan.  Percayalah, setiap rasa cinta yang hadir sehingga kita mengetepikan soal halal dan haram itu tidak lebih sekadar cinta yang berajakan NAFSU.  Ya Allah,  jauhkanlah kami daripada mengulit mimpi indah dalam cinta yang semakin hari semakin menjauhkan kami daripadaMu.Tuntunlah hati ini untuk mengenali cintaMu,  mendahulukan cintaMu,  dan tidak menduakan cintaMu.
Mana mungkin rasa cinta ini,
ku curahkan untuk lelaki yang telah lupa,
Lupa pada cintanya pada pemilik cinta,
Mana mungkin rasa  cinta ini,
ku serahkan kepada lelaki yang kedekut,
Kedekut untuk mengucapkan ayat-ayat cintanya pada pemilik cinta,
Mana mungkin cinta ini,
ku amanahkan buat seorang lelaki yang culas,
Culas dalam melaksanakan amanah pemilik cinta,
Mana mungkin ku merasa bahagia,
Jika aku menjulang-julang peminjam cinta,
Tapi mengetepikan pemilik cinta.
Berkali kita diingatkan. Lahir sahaja di dunia, menjengah alam telah pun diazan dan diiqamahkan. Cinta kepada Allah,  adalah cinta yang agung dan suci.  Cinta yang sebenar-benarnya menuntut kesabaran,  ujian iman,  dan ketaqwaan.  Cintailah Allah,  dan Allah akan memelihara cinta yang tersulam indah sesama manusia.
Allah swt berfirman: "Aku menurut sangkaan hamba kepada-Ku, dan Aku bersamanya apabila dia ingat kepada-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dan dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil." (Sahih Bukhari)






Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini

bile rase lemah ini menjelma...






Senario A – Engkau semua jangan buat bising ok ! Aku tengah down ni, nanti aku campak semua barang-barang atas meja ni!
Senario B – Aduuuuh, sedihnya rasa ! Sampai hati dia menolak lamaranku. Aku  tengah down betul ni. Kau pergilah jauh-jauh sebab aku memang perlukan ketenangan sekarang ni.
Senario C – Tak mengapalah, ini urusan peribadi. Aku dah belajar macam nak mati tapi keputusan exam masih tak cukup makan. Biarlah aku menyendiri sebab aku tengah down ni.
Sememangnya rasa lemah atau rasa 'down' atau rasa 'futur' itu kadangkala menyapa diri. Setiap yang bernama insan pasti akan berhadapan dengan ujian di dalam hidupnya. Kadang-kala ujian dan diikuti dengan ujian yang datang bertimpa-timpa yang mungkin menyebabkan kita sukar untuk bangkit kembali.
Setelah ujian datang :
Ujian ini boleh membuatkan kita semakin kuat daripada sebelumnya. Kadang-kala kita boleh pintas bangkit semula ke kekuatan yang sama. Kadang-kala ujian ini boleh membuatkan kita rebah tersungkur. Kadang-kadang dengan satu ujian sahaja kita boleh hilang arah dan boleh membuat keputusan yang luar biasa
Andainya kita bangkit semula, maka syukur kepadaNya kerana kita berjaya melepasi ujian ini dan bakal menyaksikan bahawa kita akan menjadi insan yang lebih tabah dan lebih berjaya di masa depan.
Namun jika gagal bangkit, kita bakal melalui jalan buntu mahupun membuat laluan baru yang penuh berliku dan tidak mustahil ianya mungkin bertentangan dengan arus perjalanan yang pernah kita lalui sebelum ini.
Adakah sinar mentari di hari esok? Bagaimana kita akan menghadapinya?
Kita harus menghadapi setiap ujian yang ditempuhi dengan bersangka baik kepada Allah swt. Sudah pasti di sana ada hikmah dan kebaikan di dalam setiap perkara yang berlaku yang mungkin tidak kita ketahui maksudnya.
Firman Allah swt yang bermaksud :
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."  [Surah Al-Baqarah, 2: 216]
Seterusnya kita boleh menghadapi ujian ini dengan:
Beristighfar dan berdoa memohon pertolongan daripada Ilahi. Bermuhasabah diri, ujian ini mungkin juga disebabkan kesilapan atau dosa-dosa kita sendiri. Menyuarakan rasa hati kepada ke dua orang tua kita atau 'orang lama' atau tokoh yang kita kenali.
Berbincang dan meluahkan perasaan dengan pendidik atau 'murabbi' kita. Berkongsi permasalahan dengan teman atau kenalan yang rapat. Jangan ikutkan sangat perasaan down dan emosi diri. Menyebukkan diri dengan kegiatan dan aktiviti luar yang sihat
Masih bersedih ?
Ambillah sedikit masa di sebelah keheningan malam untuk bertadabbur dengan ayat-ayat Allah swt sebelum tidur. Bersolat taubat dan menginsafi kesalahan diri. Masuk tidur lebih awal di dalam keadaan berwudhuk. Bangun di awal pagi untuk mendapatkan ketenangan bermunajat kepada Ilahi. Bersolat tahajjud sambil menyatakan rasa atau hasrat hati kepada Ilahi di dalam sujud yang terakhir dengan rasa penuh rendah diri dan berharap kepadaNya.
Ingatlah akan janji Allah swt di dalam al Quran yang bermaksud,
" ... Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, nescaya Dia akan membukakan jalan keluar bagiNya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." ( Surah At-Talaq, 65: 2-3)
Masih adakah harapan untuk bangkit kembali?
Bukankah semua ujian ini datangnya dari Allah s.w.t? Ada kemungkinan besar bahawa Allah s.w.t menyimpan sesuatu yang lebih baik untuk kita yang tidak kita ketahui apa yang bakal berlaku selepas ini. Jadi, kepada siapakah lagi yang harus kita harapkan jika tidak dikembalikan kepadaNya kerana Dia adalah yang Maha Berkuasa dan Penyelesai kepada semua masalah serta ujian-ujian kehidupan.
Jom ! Mari kita bangkit agar terus jadi kuat....!

pls/beri aq kekuatan tu..



Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini

Sunday 18 December 2011

kerna kamu terlalu aq sayangggg!!




Diamku tak bererti aq membenarkan
Bukan juga mengiyakan apa saja yang kau lakukan
Bisingku tidak bererti aq menyalahkan
Bukan juga melukakan
Tapi kerana aq amat menyayangimu
Maka aq cuba sedaya yang termampu
Menarikmu bersama mencari keredhaan-Nya
Di bumi yg terbentang luas ini
Kerana sayangku kepadamu
Maka aq cuba... dan terus mencuba!
Aq tak mahu berjalan mencari cahaya seorang diri
Dan membiarkan kau tergapai-gapai dalam kegelapan
Andai aq jumpa jalan
Tak akan kubiar kau sesat mencari jalan pulang
Aq akan! Itu janjiku!
Tapi hari ini hatiku benar-benar terguris
Terguris dengan tindakanmu
Terguris dengan janji palsumu untuk bersama-samaku mencari cahaya
Dan hati ini tiba-tiba timbul rasa benci
Benci kepada manusia yang menarik kau kembali ke jalan yang gelap
Hampir saja hari ini aq mungkiri janjiku itu
Namun tiba-tiba aq sedar
Andai ku biar janjiku itu terkubur bersama amarahku
Aq sama saja sepertimu
Andai ku biar janjiku itu terkubur bersama amarahku
Pasti si durjana bersorak gembira atas kelemahan jiwa mujahid ini
Andai ku biar janjiku itu terkubur bersama amarahku
Pasti, pasti pemilik cahaya itu akan bertanya kepadaku
Mengapa aq biarkan kau dalam kegelapan?
Aq tak mahu berjumpa dengan pemilik cahaya itu keseorangan..
Tak mahu..!
Kerana aq sayang kamu..
Maka aq akan cuba..dan terus mencuba!
Walau sekeping hatiku ini akan terluka teruk
Aq akan terus mencuba
..Kerana aq sayang kamu.. 
pls/bace dengn tenang ye:)
sesaje je nim
..terlebih rajin..



Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini

you're my everything..





You're my everything
the sun that shines above you makes the blue bird sing
the stars that twinkle way up in the sky...
tell me I'm in love...
When i kiss yours lips
I feel the rolling thunder to my fingertips
and all the while my head is in a spin
deep within...I'm in love...
You're my everything
and nothing really matters but the love you bring...
You're my everything
to see you in the morning
with those big brown eyes...
You're my everything
forever and a day I need you closed to me...
You're my everything
you never have to worry,never fear
for I am near...
Oh my everything
I live upon the land and see the sky above
I swim within her ocean
sweat and warm...
there's no storm,my love...
You're my everything
no,nothing really matters
but the love you bring...
You're my everything
to see you in the morning
with those big brown eyes...
You're my everything
forever and a day I need closed to me...
You're my everything
you never have to worry,nver fear
for I am near...
When I hold you tight
there's nothing that can harm you in the lonely night
I'll come to you and keep you safe and warm...
yes,so strong,my love...
When I kiss your lips
I feel the rolling thunder to my finger tips...
and all the while my head is in a spin
deep within,I'm in love..........
pls/in love 4 ever...:(


Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini

Saturday 17 December 2011

kertas putih....






Kertas itu melambai-lambai ke arahku,
Adakah aku bermimpi?
Namaku diseru berulang kali..
Mendayu-dayu , memukau telingaku…
Aku menepuk-nepuk kepalaku..
Adakah aku hidup dalam mimpi?
Kertas putih itu seakan-akan menyihirku,
Menjeratku merapatinya,
Bersih.. putih..
Tiada apa yang cela..
Tetapi mengapa seperti suara tangisan kedengaran?
Ahh..aku tidak mengerti..
Sebatang pen tiba-tiba tumbang,
Entah dari mana ia muncul,
Aku terduduk ,mengambilnya..
Diam..
Sepi..
Pandanganku melirik sayu,
Melemparkan senyuman keharuan,
Aku tahu dirimu merinduiku,
Dan aku juga merindui kalian,
Tetapi apakan daya..
Masa, masa yang memisahkan kita..
Aku tahu,
Kalian merindui detik-detik lampau,
Kenangan aku berteleku ralit bersamamu,
Mencoretkan kata-kata yang bermain di sarang mindaku,
Lantas menzahirkannya di atas dada mu..
Maafkan aku..
Kini aku kembali,
Bersama seruan atma keteguhan,
Aku akan bangkit kembali,
Sedaya upaya akan ku tebusi kesalahanku..
Kertas putih,
Bersaksikan kalam ini,
Aku akan setia bersamamu..
Dan aku juga berharap,
Kau akan sabar menemaniku,
Menyelusuri jalan ini..
wsalm....



Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini

pikirkanlah..



Disaat kamu ingin melepaskan seseorang
ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
Disaat kamu mulai tidak mencintainya
ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
Disaat kamu mulai bosan dengannya
ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya
bayangkan jika dia selalu setia
Saat kamu ingin membohonginya
ingatlah disaat dia jujur padamu
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu,
Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu
Yang indah hanya sementara
Yang abadi adalah kenangan
Yang ikhlas hanya dari hati
Yang tulus hanya dari sanubari
Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mengejar impian
Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga
Ingatlah pada pepatah, “Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif
Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun,
begitu bangun semuanya sinar tak berbekas
Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa, namun..
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tak bisa dimiliki
Apalagi yang mau diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
Jangan terlalu perhitungan
Jangan hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan mengalah
Hidup ceria, bebas leluasa
Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus
 
***sekian***



Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini

Thursday 15 December 2011

Renungan...



Yaa Allah,,,

Cukupkah air mata ini untuk membasuh kehinaan diri
Cukupkah air mata ini untuk membersihkan jiwa yang kotor
... Dapatkah air mata ini membasuh dosa dan kotornya jiwa
Dapatkah air mata dalam sujud kami, kerendahan kami, mengantarkan yang hina ini keharibaan-Mu

Yaa Allah,,,

Setelah mengenal jati diri yang hina ini
Yang semakin hari semakin jauh dari-Mu
Semakin lupa bahkan ada yang sengaja tidak ingin mengenal-Mu

Yaa Allah,,,

Tidak ada air mata, tidak ada ibadah, tidak ada kekuatan yang bisa merubah semua itu,

Kecuali hanya Engkau Yaa Allah dengan sifat-Mu Yang Penuh Kasih Sayang
Teteskanlah walau hanya setitik Kasih Sayang-Mu

Agar hidup ini benar-benar bermakna dan berarti,

Terimalah munajat hamba-hambaMU yang fakir dan hina ini,
Amin...

Thanks sudi baca luahan yang tak seberapa ini